Advertisement

5 Tips Dapatkan Ide Bisnis ala Arli Kurnia, Usaha Apa yang Bisa Untung hingga 300%?



Yabdhi.comTips Dapatkan Ide Bisnis ala Arli Kurnia – Banyak orang bingung ketika mencari ide bisnis. Alasannya beragam, misalnya perlu modal berapa, barang apa yang akan laku keras jika dijual, bisnis apa yang akan berkembang dengan baik, bisnis apa yang tidak akan bangkrut, dan lain sebagainya.

Sehingga jika dihadapkan pada tantangan membangun bisnis dari awal, banyak orang mengalami kebuntuan ide. Bisnis dan usaha seolah-olah menjadi hal yang terlalu berat bahkan tidak mungkin bisa dilakukan semua orang.

Menurut Arli Kurnia yang telah lama berkecimpung dalam membimbing orang membangun bisnis dari nol, mendapatkan ide bisnis adalah perkara mudah bagi semua orang. Asal tahu caranya dan benar mindset berpikirnya.

Rekomendasi: Beli Buku Profit Maker karya Arli Kurnia di Shopee, atau Soft Book dalam bentuk PDF.

Arli Kurnia membuka sedikit materi Business Coaching (BC) yang biasanya dia sampaikan pada bimbingan BC berbayar dengan peserta terbatas. Berikut ulasannya:

Tips Dapatkan Ide Bisnis yang Bisa Untung Besar

1. Lihat Kebutuhan Orang di Sekitar

Cari tahu kebutuhan masyarakat di sekitar Anda atau di wilayh tertentu. Dengan mencari tahu kebutuhan masyarakat di wilayah tertentu, berarti Anda sedang melakukan riset pasar. Bergaul lah dengan masyarakat sekitar Anda, agar Anda tahu apa kebutuhan mereka, apa masalah mereka dan pikirkan solusinya.

Aril Kurnia mencontohkan, saat Beliau berkunjung ke lombok yang merupakan resort area, ada banyak wisatawan asing yang butuh kendaraan. Maka secara umum, peluang bisnis yang mungkin misalnya adalah: penyewaan mobil/motor baik kendaraan biasa atau motor listrik, dan lain sebagainya.

Di wilayah dekat Universitas atau kawasan industri, bisnis yang mungkin adalah kos-kosan, warung makan yang murah meriah, toko alat tulis-menulis dan lain sebagainya. Di lingkungan padat penduduk, semisal tempat hiburan anak-anak dan seterusnya. Setiap 10 meter di sekitar Anda, ada ide bisnis.

2. Lihat Trend

Bisnis pada hal-hal yang sedang trending bisa juga dilakukan oleh orang yang bisa berdagang apa saja dalam waktu singkat. Bisnis trend ini bisa jadi sumber cuan yang besar dalam waktu cepat. Selama tren itu masih ada, Anda bisa meraup untung dari menjual barang yang sedang tren.

Contoh bisnis tren misalnya barang yang sedang trending, sebagai contoh mainan lato-lato. Setelah viral, maka animo masyarakat untuk membeli mainan tersebut sangat tinggi. Maka itu adalah saat yang tepat untuk berjualan lato-lato.

3. Lihat Minat dan Hobby Orang

Ada sangat banyak hobby masyarakat. Misalnya memancing, bersepeda, memelihara kucing atau hewan peliharaan lain, turing motor, otomotif, dan lain sebagainya. Maka kita bisa mendaftar apa saja kebutuhan orang yang memiliki hobby tertentu.

Misalnya hobby bersepeda, maka ada banyak kebutuhan orang yang hobby bersepeda. Antara lain seperti:

  • Sepeda: Sepeda Roadbike, Sepeda Gunung, sepeda ontel, dan lain sebagainya.
  • Pakaian brsepeda: jersey dan celana sepeda, helm sepeda, sarung tangan, sepatu dan lainnya.
  • Aksesoris bersepeda: kacamata anti debu, pelindung lutut, masker, dan lainnya.
  • dan lain sebagainya.

Maka semua produk tersebut bisa menjadi lahan bisnis pada komunitas hobby tersebut.

Mengikuti aktifitas Gowes setiap Sabtu Pagi
Aktifitas Gowes banyak peminatnya

Jika Anda merasa sepeda bukanlah fassion Anda, maka pikirkanlah hobby-hobby lain, semisal hobby motor, arisan ibu-ibu, senam aerobik ibu-ibu, hobby hewan peliharaan, dan lain sebagainya. Maka Anda akan mendapat banyak ide bisnis.

4. Net Working

Memiliki networking sangat penting bagi bisnis. Banyak orang merasa bahwa membangun networking adalah perkara sulit, karena memerlukan kemampuan komunikasi yang luar biasa.

Namun di era digital saat ini, networking bukan hal yang sulit lagi, karena sudah banyak networking online, semisal di sosial media. Misalnya grup facebook, grup telegram, grup whatsapp, dan lainnya. Semua jenis hobby kini punya grup online.

Rumusnya adalah, dimana ada kerumunan, disitu ada kebutuhan yang sama (common needs). Sehingga menjadi peluang bisnis bagi mereka yang punya mind-set bisnis.

5. Bertanya pada Diri Sendiri

Tips paling jitu dalam menemukan ide bisnis adalah dengan bertanya pada diri sendiri. Bukan merencanakan bisnis dengan bertanya pada orang lain, atau mengambil referensi awal dari bisnis orang lain.

Mengapa kita sulit menemukan ide bisnis yang bisa kita jalani dengan potensi besar untuk sukses? Salah satunya karena kita bertanya tentang bisnis orang lain dan berorientasi pada uang atau modal. Misalnya pertanyaan yang salah seperti berikut ini:

  • Bisnis apa yang laris? X
  • Bisnis apa yang modal kecil, untung besar? X

Menurut Arli Kurnia, yang benar adalah memulainya dengan “Sebutkan 10 hingga 20 aktifitas di sekitar Anda!“.

Aktifitas di sekitar kita misalnya: mencuci, makan, main game, scrolling sosmed, mandi, membersihkan rumah, ngopi, berangkat kerja, belajar, bertanaman, berkendara, dan seterusnya. Lalu lanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Apa masalah dari tiap aktifitas tersebut? misalnya aktifitas mencuci: alergi sabun, pegal pinggang, pegal tangan, tidak banyak waktu, kurang bersih, noda membandel.
  • Apa solusi dari tiap masalah tersebut? Ambil 2 solusi paling mungkin dari tiap masalah.
  • Apa produk yang dibutuhkan dari tiap solusi tersebut? Pilih 2 produk unggulan dari tiap solusi.

Setelah mendapat daftar produk yang mungkin untuk bisnis, selanjutnya lakukan penyaringan ide untuk direalisasikan. Pilihkan ide produk/bisnis yang sesuai dengan kondisi Anda. Kondisi dalam hal ini antara lain seperti: Kemampuan dan pengetahuan, Market, networking yang ada, modal yang tersedia dan lain sebagainya.

Jika produk yang akan dijual telah ditentukan, selanjutnya lakukan langkah-langkah memulai bisnis tersebut.

Support untuk Peserta Business Coaching (BC)

Untuk metode menyaring ide dari banyaknya ide tersebut dan bagaimana memulai bisnisnya, Coach Arli Kurnia menyediakan layanan bimbingan bagi mereka yang mengikuti kegiatan “Business Coaching (BC)”.

Bahkan jika peserta BC tidak mampu membuat produk yang akan dijual, tim BC dari CV Arli Kurnia Media akan menghubungkan dengan produsen produk dan diberi merek sesuai keinginan peserta BC.

Langkah selanjutnya adalah mempromosikan produk. Jika Anda membangun sendiri bisnis tersebut maka ada banyak cara mempromosikan bisnis. Semisal sosial media, iklan dan lainnya.

Sedangkan bagi peserta BC, tim Arli Kurnia akan membantu promosi hingga produknya laris, salah satunya adalah dengan menghubungkan ke 100 lebih influencer.

Wrap-up

Pada intinya tips dapatkan ide bisnis adalah dengan menggali potensi pada bidang yang Anda sukai. Lalu pikirkan produk apa yang mungkin dari hal yang Anda sukai itu. Jangan mencari ide bisnis hanya karena melihat kesuksesan bisnis orang lain, apalagi dari bidang yang tidak Anda sukai. karena itu akan jadi beban.


KOMENTAR PEMBACA

Artikel ini sebelumnya diterbitkan di platform Wordpress, namun saat dimigrasi ke Blogger, komentar pembaca tidak ikut termigrasi, sehingga saya mengcopy komentar-komentar tersebut agar menjadi bagian dari artikel ini. Berikut komentar para pembaca tersebut:

  1. duniamasak

    semangat para pejuang bisnis 😀


  2. Amin

    hal paling berat adalah memulainya, terutama untuk menentukan ide bisnisnya, setelah menemukan ide terkadang kebingunan untuk memasarkanya


  3. Artikelnya bagus nih, Pak Yayan. Jadi brainstorming untuk membuka bisnis baru. Jadi bisnisnya bisa minim risiko karena memang dibutuhkan konsumen.


  4. menurut sya om, kalo melihat trend rasio keberhasilannya bisa 50:50..krna trend bisa berubah2 sesuai selera dan tidak semua org mengikutinya..

    sementara bisnis yang bisa memonopoli pasar yang menjual “kebutuhan” manusia yang bakalan bertahan cukup lama dan bisa diwariskan.. walau kita hanya menjual barang mentahnya saja


  5. Bener banget, bisnis yang baik adalah yang sesuai dengan minat kita ya, biar jalannya lancar tanpa beban


  6. Naufal Al Rafsanjani

    Memang sih ya kalau mau buat usaha itu perlu kepekaan dan jugs riset yang mendalam. Baru setelah itu mengimplementasikan teknik teknik pemasaran yang paling tepat.

    Terima kasih Insight nya.


  7. Sebetulnya ide bisnis dan tips untuk memulai sudah banyak bertebaran ya, tetapi untuk memulainya ini yang juga membutuhkan keberanian
    apalagi terbiasa menerima gaji bulanan


  8. Ulasannya menarik, kak. Kebetulan aku ada niat berbisnis, karena kerjaan utama masih ada yaa berbisnis masih jadi sekadar keinginan doang. Mau banget terwujud tapi sekarang mau benarin mindset dulu deh, belajar dari org” sekitar dan org” yg paham dgn bisnis


  9. Dunia bisnis memang manis. Untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis perlu banget, nih kak tips ide bisnis ini. Dan sepakat sekali jika kita ingin memilih sebuah bisnis, harus ada minat dalam hal yg akan kita kelola.


  10. Iya yaa.. Kadangkala kalau bisnis palugada in ada untungnya, tapi jadi gak spesifik dan sulit untuk tracking ciri khasnya. Jadi kudu bisnis yang sesuai dengan hobinya dan menjadikannya sebuah ide kreatif untuk terus berinovasi.


  11. Paling bener bisnis memang dari apa yang kita sukai. Jadi ngerjainnya akan sepenuh hati, bukan yang ikut-ikutan sementara kita tidak menguasai. Yang penting bikin seunik mungkin biar orang lain tertarik


  12. SHalikah

    Memulai bisnis memang harus dari diri sendiri dulu sepertinya ya supaya lancar. Dan dari pengalaman beberapa orang terdekat, sepertinya menjalani bisnis hanya ikut trend juga kurang tepat. Saya dulu pernah berbisnis fashion, namun karena menjalaninya setengah-setengah dan kurang banyak belajar, akhirnya mandek. Sekarang sedang berusaha mengumpulkan niat kembali untuk merintis bisnis dari awal. Memang mempelajari pasar yang tersedia itu penting sekali sebelum memulai bisnis.


  13. Bener juga ya Mas Yan, apa yang disampaikan Mas Arli Kurnia itu, bahwasanya kita bisa menggali ide bisnis dari apa yang kita temui terdekat di lingkungan kita sendiri.
    Apalagi kalau berdasarkan hobi, bisnis jadi makin serius dijalankan


  14. Tipsnya menarik, kebetulan juga pengen berbisnis sih (walau masih bingung apa karena masih kuliah haha, takut gak kehandle karena kurang manage waktu).


  15. Nur Asiyah

    Bisnis kuliner di tempat ku sedang tren dan ramai. Tapi setelah dilihat, ternyata banyak yang oke di awal, tapi melempem di pertengahan dan akhirnya tutup. Jadi mundur perlahan buat coba buka usaha makanan di rumah.

Posting Komentar

0 Komentar