Yabdhi.com – Sebab dan Solusi Hidup Susah – Allah memberi rezeki yang banyak pada sebagian orang, dan membatasi rezeki sebagian lainnya sesuai kehendak-Nya. Hal itu sudah banyak disampaikan Allah dalam Alquran.
Dalam ayat-ayat AlQuran, Allah juga mengatakan bahwa Dia memberikan kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan.
Artinya sedikit atau banyak rezeki yang diberikan Allah, itu akan cukup untuk kehidupan setiap hambaNya. Hanya saja kebanyakan manusia tamak terhadap harta, hingga tidak bersyukur.
Adapun orang yang merasa hidupnya dalam kesempitan ekonomi, susah, seret dan tidak sesuai keinginannya. Itu disebabkan kelakuan orang itu sendiri.
Rezeki sudah ditentukan, namun tanggapan kebanyakan manusia terhadap ketetapan itu adalah tidak bersyukur.
Bahkan pada beberapa orang yang lemah imannya atau bahkan kufur nikmat, rasa sempit menimbulkan prasangka buruk pada Allah, Tuhan semesta alam.
Mengapa mereka merasa sempit kehidupannya dan sedikit rezekinya? Allah memberitahu manusia dalam AlQuran surat Al Fajr, ayat 15 – 20, yang artinya sebagai berikut:
- Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.”
- Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.”
- Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim,
- dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,
- sedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram),
- dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan.
Dari beberapa ayat surat Al Fajr tersebut, dapat kita ketahui bahwa perasaan terhina karena rezeki yang sedikit adalah disebabkan beberapa hal yang disebut pada ayat-ayat selanjutnya.
Antara lain adalah karena tidak menyantuni dan memuliakan anak yatim, tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, memakan harta warisan yang haram dan kecintaan yang berlebihan pada harta.
Maka solusi untuk keluar dari kehidupan yang sempit adalah dengan melakukan perintah Allah pada surat tersebut, yaitu dengan:
- Menyantuni dan memuliakan anak yatim secara berkesinambungan.
- Menyantuni fakir miskin dan mengajak orang lain untuk juga menyantuni fakir miskin.
- Jika mendapat harta warisan, ambil lah yang halalnya saja. Jika itu harta haram, maka lebih baik diinfaqkan saja.
- Jangan letakkan harta dan dunia di hati, jangan mencintai harta secara berlebihan. Banyaknya bersedeqah dan berinfaq atas rezeki yang telah Allah berikan.
Baca juga: Tips Hidup Bahagia Dunia Akhirat
Semoga ayat AlQuran ini mengingatkan kita, bahwa kehidupan dunia ini hanyalah sementara dan senda gurau belaka. Harta yang banyak bukanlah jaminan kebahagiaan, karena rasa bersyukur dan berbagi pada kaum yang lemah adalah kuncin kebahagiaan hidup.
Orang dengan pakaian sederhana, makan seadanya, tidak pernah jalan-jalan ke luar negeri, belum tentu mereka adalah orang susah. Bisa jadi mereka adalah orang yang bahagia kehidupannya, karena merasa lapang dan bersyukur atas hidup yang mereka jalani.
Sebaliknya, orang yang bergelimang harta, kemana-mana menggunakan mobil mewah, sering ke luar negeri, makan di restoran mahal, belum tentu hati mereka bahagia. Bahkan banyak diantara orang yang demikian merasa kehidupannya penuh dengan tekanan, stress, dan melelahkan. Karena mereka harus mempertahankan lifestyle yang borjuis, namun tetap tidak bersyukur dengan apa yang Allah karuniakan.
Semoga dengan sharing tadabbur ayat ini, Sobat pembaca jadi tahu sebab dan solusi hidup susah. Agar mampu keluar dari kesempitan hidup dan meraih kebahagiaan hakiki.
0 Komentar