Yabdhi.com – Review Selis Murai – Era elektrifikasi kendaraan sedang marak di Indonesia sejak tahun 2020, seiring dengan intensif pengurangan pajak oleh Pemerintah khusus untuk kendaraan listrik sepenuhnya. Namun di segmen roda dua, sepeda listrik sebenarnya sudah lebih dulu ramai dibanding mobil listrik.
Khususnya karena wabah Pandemi Covid-19 yang membuat olahraga menjadi tren, baik untuk meningkatkan imunitas tubuh maupun untuk mengisi waktu luang dan mengurangi interaksi di kendaraan umum.
Indonesia punya merek lokal sepeda listrik dengan jenis produk yang luas, mulai dari sepeda biasa, motor listrik hingga kendaraan-kendaraan khusus berteknologi listrik seperti mobil golf, pengangkut barang hingga motor listrik dengan kabin layaknya pod. Merek itu adalah ‘SELIS’.
Rekomendasi Sepeda Listrik/Moved di Shopee:
- SELIS – Emoped Sepeda listrik Walet – Harga Rp 3,9 jutaan
- Sepeda Listrik Jarak Tempuh 80 km, Kecepatan Max. 45 km/jam – ebuy – Harga: Rp 6 jutaan
- Sepeda Motor Listrik RF7 Uwinfly Red Fish 7 Garansi Resmi – Harga: Rp 4 jutaan
- SEPEDA LISTRIK EXOTIC GROZA MX GARANSI RESMI – Harga Rp 4 jutaan
- Sepeda Listrik Roda Tiga Untuk Lansia ebuy – Harga Rp 7 jutaan
Kami tertarik untuk mulai mengelektrifikasi kendaraan sehari-hari, dimulai dengan mengganti alat transportasi untuk jarak dekat dari motor bermesin bakar ke sepeda listrik.
Dengan sudah makin luasnya jaringan dealer dan servis purna jual dari merek SELIS, kami merasa lebih yakin untuk membeli sepeda listrik sebagai pengganti sepeda motor.
Untuk itu, pilihan kami jatuh pada Selis Murai. Ini adalah sepeda listrik paling laris dari Selis dengan banderol harga Rp 7,8 jutaan. Setengah harga dari motor bermesin bakar termurah.
Karena kami menggunakan kendaraan roda dua hanya untuk berkendara jarak dekat di lingkungan perumahan saja. Selain itu, kami mendapat fasilitas listrik gratis di perumahan perusahaan tempat saya bekerja.
Baca juga: Review Sepeda Listrik Xiaomi QiCycle EC1
Spesies Apakah Selis Murai?
Hmm.. sebenarnya ini jenis produk yang cukup membingungkan, termasuk spesies kendaraan roda dua apakah ini? Disebut sepeda, bobotnya terlalu berat dan dimensinya terlalu besar. Tapi disebut motor, dia tergolong ramping dan memiliki pedal gowes.
Saya lebih suka menyebutnya sebagai “Electric Motorcycle with Leg Assist“, artinya “motor listrik berbantuan kaki“. Jadi dia sebenarnya lebih dekat ke motor listrik dibanding sepeda listrik, karena sumber tenaga utamanya adalah motor listrik yang disuplai energi dari baterai.
Pada sepeda listrik dengan Pedal Assist semisal Xiaomi Himo atau QiCycle, yang sumber tenaga utamanya dari tenaga kaki manusia, lalu dibantu tenaga listrik agar gowes-nya lebih ringan.
Sebaliknya, Selis Murai tenaga utamanya dari motor listrik yang diatur dari tuas throttle di setir kanan. Namun saat melewati tanjakan cukup curam, tenaga motor listriknya tidak mencukupi sehingga perlu dibantu gowes dari kaki pengendara.
Spesifikasi
Hal yang paling banyak ditanyakan tentang sepeda listrik tentu mengenai kelistrikannya, semisal seberapa lama baterainya di cas, berapa jarak tempuh, berapa kapasitas motor listriknya, berapa kecepatan maksimum. Detailnya berikut spesifikasi Selis Murai:
Dimensi:
PxLxT: 168 x 68 x108 cm (Tanpa spion)
Performa:
Kecepatan maksimal : 35 km/h
Jarak tempuh (klaim) : 30 km
Daya angkut : 150 kg
Kelistrikan:
Dinamo Motor Listrik : BLDC 48-VOLT 500-WATT
Baterai : 48-Volts 12-Ah
Controller : brushless motor – DC Controller
Charger : 48-volts 12-Ah charger
Durasi cas : 6 jam maksimum dari kosong.
Part:
Frame / Rangka : steel
Front fork : fork dengan inner spring
Handle bar : pipa metal
Rem : Tromol di depan dan belakang
Velg / Whell : Alloy
Ban : 16 x 2.50 tubeless
Pedal : plastic
Rantai : 100 L Standard bike chain
Chain whell : 28 T ,16T free wheel
Saddle / tempat duduk : selis synthetic leather
Seat Post : metal pipe, Folding seat post.
Fitur:
Lampu : head lamp LED, sein (+suara), tail light
Klakson : electrical horn
Display : led battery indicator (Digital Monokrom)
Lainnya : pedal assist, remote alarm , keyless operating
Biaya Operasional (Listrik)
Biaya utama operasional selis adalah listrik, sedangkan biaya pemeliharaan dapat diabaikan dalam rentang waktu hingga 3 tahun. Jika disimulasi, berikut rincian biaya listrik Selis Murai:
Dengan tarif Dasar Listrik Rp 1.475/ kwh, dan lama pengecasan maksimum 6 jam pada listrik 110 Watt, artinya baterai Selis Murai mengambil daya sebesar 660 Watt (0,66 kWh). Biaya per sekali cas artinya adalah Rp 1.475 x 0,66 = Rp 973.50.
Dengan klaim jarak tempuh 35 km per sekali cas hingga penuh, artinya biaya per km adalah Rp 973.50 dibagi 35 km, yaitu Rp 27.81/km.
Jika kita bandingkan dengan sepeda motor bermesin bakar. Misalnya motor kita anggap rata-rata konsumsi bbm-nya adalah 40 km/liter. Jika menggunakan Pertalite dengan harga Rp 7.650/liter, maka biaya bbm-nya adalah Rp 7.650/40 = Rp 191,25 /km. Belum lagi biaya ganti oli dan servis rutin atau jika menggunakan bbm Pertamax yang lebih mahal.
Jadi, jika kita menggunakan motor hanya untuk jarak-jarak yang dekat apalagi tidak ke jalan raya, maka sangat rugi memilih motor dengan mesin bakar. Sayangnya sepeda atau motor listrik saat ini masih punya jarak tempuh yang terbatas untuk penggunaan perjalanan jarak jauh.
Kelebihan Selis Murai
Setelah lebih setahun menggunakan Selis Murai sebagai kendaraan sehari-hari di lingkungan perumahan, berikut kelebihan motor listrik berbadan kurus ini:
- Cukup Bertenaga – Tenaga motor listrik ini terasa ringan dan instan sejak awal. Pengguna pemula harus benar-benar hati-hati menarik tuas throttle, karena torsinya yang instan. Namun setelah berjalan, terasa tenaganya kurang menggungah untuk akselerasi dan torsinya tidak benar-benar kuat untuk menanjak.
- Punya Spase Peyimpanan – Untuk dijadikan kendaraan buat berbelanja ke warung, Murai ini sangat cocok karena memiliki keranjang di depan layaknya sepeda mini, dan ada juga ruang penyimpanan berkunci di bawah kokpit-nya.
- Kapasitas Beban Angkut 150 kg – Kapasitas pengangkutan dari spesifikasinya cukup besar, hingga 150 kg. Artinya bisa membonceng orang dewasa.
- Desain Cantik – Desainnya menarik perhatian banyak orang, apalagi yang berwarna merah. Motor listrik ini terlihat bagus dari sisi samping.
- Baterai Besar – Dengan baterai 12 Ah 48V, baterainya cukup lama bertahan. Untuk pemakaian sehari-hari di lingkungan perumahan pengecasan hanya diperlukan sekitar 4 hingga 7 hari sekali.
- Maintenance Free – Hal yang paling menyenangkan dari menggunakan motor listrik adalah manitenance free. Tidak perlu bulak-balik ke bengkel untuk ganti oli, setel ini itu, bersihkan karburator atau tune-up.
- Jaringan Dealer dan Servis Luas – Jaringan dealer dan layanan purna jual selis sudah sampai ke kota-kota kabupaten dan kota madya, tidak hanya di kota provinsi.
- Ada Garansi – Selis memberi garansi untuk bagian-bagian penting produknya. Garansi rangka 5 tahun, Motor listrik 1 tahun, baterai 6 bulan serta charger dan controller 3 bulan.
Kekurangan Selis Murai
- Pedal Gowes Berat – Seperti yang saya tulis di awal, Murai ini tidak bisa dijalankan dengan murni tenaga kaki manusia, karena terlalu berat.
- Tidak Ada Lampu Rem – Pada model keluaran tahun 2019 yang kami beli, belum ada fitur lampu rem. Itu sangat tidak aman untuk digunakan di jalan raya. Semoga pada keluaran tahun-tahun ke depan sudah ada lampu rem-nya.
- Ada suara keras saat aktifkan Lampu sein – Lampu sein sangan penting untuk keamanan, namun sayangnya pada Selis Murai, lampu ini diiringi dengan suara seperti sirine yang bahkan lebih keras dari klaksonnya. Jadi agak membuat risih untuk mengaktifkan lampu seinnya.
- Bobot Berat – Untuk ukuran sepeda, bobot selis Murai terlalu berat. Sehingga menyulitkan untuk dipindah-pindah di garasi, jika mengaktifkan motornya cukup berbahaya karena torsi yang instan.
- Suspensi Keras – Suspensi Selis Murai sama sekali tidak nyaman untuk jalan gravel atau banyak berlubang. Motor listrik ini hanya cocok untuk jalanan mulus. Ayunannya terlalu keras hingga pengendara terguncang-guncang.
- Berisik – Saat melalui jalanan tidak rata, banyak Bunyi-bunyian yang keluar dari berbagai part body dan komponen logamnya, khususnya body plastik dan standar belakang (cagak).
- Bahan Plastik Ringkih – Bahan plastinya terlihat bagus pada tampilan, namun jika dipegang terasa ringkih dan rawan pecah jika motor terbalik atau tertabrak kendaraan lain. Bahan plastik spion terasa lebih cheap lagi dan sangat mudah patah jika tersenggol benda keras.
- Lampu tidak terang – Lampu depan Selis Murai yang LED tidak memberi penerangan yang memadai di malam hari. Lampu tersebut lebih berfungsi sebagai penanda ada sepeda bagi kendaraan lain di depannya. Bukan sebagai penerang jalan.
- Space di depan nanggung – Ada space di posisi menaruh kaki yang bisa digunakan untuk membawa bawang, semisal tabung gas 3 kg, namun sayangnya space itu tidak mencukupi untuk membawa galon air.
Keluhan
- Keluhan pertama adalah angin ban yang cepat habis, sepertinya angin keluar dari sela antara velg dan ban secara perlahan sehingga dalam hitungan beberapa hari, atau sekitar seminggu, ban akan kempes sendiri jika tidak ditambah angin.
- Bahan plastik spionnya tidak kokoh dan sangat getas, sehingga mudah patah.
Penutup dan Saran
Demikianlah review Selis Murai, sepeda listrik yang lebih cocok disebut Motor Listrik Leg Assist. Memang masih banyak kekurangan di sana-sini, namun seiring waktu semoga ditingkatkan oleh pabrikannya.
Jika teman-teman menggunakan motor hanya untuk dilingkungan perumahan atau jarak perjalanan yang tidak jauh, Selis Murai adalah kendaraan yang tepat. Namun jika dijadikan sebagai kendaraan utama hingga untuk menempuh jarak jauh, sepertinya teknologinya belum memadai.
Semoga artikel ini bermamfaat bagi teman-teman yang sedang mencari informasi mengenai sepeda listrik Selis Murai. Jangan ragu untuk menyampaikan pendapat, saran dan pengalaman Sobat di kolom komentar.
0 Komentar